Makalah Tentang Novel
Mudah makalah ini bermanfaat
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya serta limpahan kesabaran
sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis berjudul “Majas” ini dengan baik dan sesuai rencana.
Dengan penuh kesadaran
bahwa karya tulis ini tidak akan selesai tanpa peran aktif dari semua pihak
yang rela hati membantu dan mendukung dalam proses penyelesaian.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1) Ayah dan Ibu yang telah
memberikan izin menggunakan waktu luang untuk menyelesaikan karya tulis ini
serta memberikan motivasinya.
2) Bapak Siti Sarah selaku
pembimbing yang telah membimbing dan memberikan pengarahan.
3) Teman-teman yang telah
memberikan dukungan dan motivasi.
4) Dan kepada semua pihak
yang telah membantu hingga makalah ini telah terselesaikan.
Akan tetapi penulis menyadari bahwa karya tulis ini
masih belum sempurna, masih terdapat banyak kesalahan di dalamnya. Maka dari
itu, karya tulis sederhana ini memerlukan perbaikan. Sehingga penulis
mengharapkan saran dan kritik dari siapapun agar kesalahan tersebut dapat
diperbaiki di karya tulis selanjutnya.
Kadungora,
Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ v
ABSTRAK ......................................................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 1
1.3 Ruang Lingku............................................................................................................... 1
1.4 Kerangka Teori............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
2. 1 Pengertian Novel......................................................................................................... 3
2.2
Unsur-Unsur Novel....................................................................................................... 3
2.3 Unsur
– Unsur Novel Sastra ......................................................................................... 5
2.4 Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Novel Sastra........................................................ 6
2.5 Jenis
Novel Hiburan...................................................................................................... 6
2.6 Novel
– Novel Pertama................................................................................................. 7
2.7 Tips
Menulis Novel........................................................................................................ 9
2.8 Hasil.............................................................................................................................. 10
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 11
3.2 Saran ............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar
belakang masalah
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata - mata
sebuah imitasi (dalam Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk dan
hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya adalah suatu media yang
mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab
itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan yang
melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi adanya
dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. (dalam Sarjidu,
2004: 2).
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi,
yang termasuk dalam kategori Sastra adalah: Novel cerita/cerpen (tertulis/lisan), syair, pantun, sandiwara/drama,
lukisan/kaligrafi.
1.2 Tujuan
penulisan
Tujuan
utama penulisan karya tulis ilmiah ini adalah demi pemenuhan tugas individu
mata kuliah menulis, serta dapat mengetahui apa itu novel, unsure-unsur novel
dan lain sebagainya agar kedepan nya sebagai sarjana sastra kita dapat menulis
novel dengan baik dan dimengerti para pembaca.
1.3 Ruang lingkup
1. Pengertian Novel
2. Unsur-Unsur Novel
3. Unsur – unsur Novel Sastra
4. Nilai-nilai yang terkandung
dalam novel sastra
5. Jenis Novel Hiburan
6. Novel – novel Pertama
7. Tips menulis novel
1.4 Kerangka teori
Banyak sastrawan yang
memberikan yang memberikan batasan atau definisi novel. Batasan atau definisi
yang mereka berikan berbeda-beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan
juga berbeda-beda. Definisi – definisi itu antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Novel adalah bentuk sastra yang
paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling
banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob
Sumardjo Drs).
2.
Novel adalah bentuk karya sastra
yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya social, moral, dan pendidikan (Dr.
Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd).
3.
Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur,
yaitu : undur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan
karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra (Drs.
Rostamaji,M.Pd, Agus priantoro, S.Pd).
4.
Novel adalah karya sastra yang
berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsic (Paulus Tukam, S.Pd)
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian Novel
Dari sekian
banyak bentuk sastra seperti esei, puisi, novel, cerita pendek, drama, bentuk
novel, cerita pendeklah yang paling banyak dibaca oleh para pembaca. Karya–
karya modern klasik dalam kesusasteraan, kebanyakan juga berisi karya– karya
novel.
Novel
merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini
paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat.
Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya
serius dan karya hiburan. Pendapat demikian memang benar tapi juga ada
kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang mampu memberikan hiburan bisa
disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut
agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan dengan demikian juga
memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel
adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti menarik, menghibur dan
mendatangkan rasa puas setelah orang habis membacanya.
Novel yang
baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik adalah novel yang isinya
dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca untuk
kepentingan santai belaka. Yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya
untuk menyelesaikannya. Tradisi novel hiburan terikat dengan pola – pola.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi social, sedang
novel hiburan Cuma berfungsi personal. Novel berfungsi social lantaran novel
yang baik ikut membina orang tua masyarakat menjadi manusia. Sedang novel hiburan
tidak memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak membina manusia atau
tidak, yang penting adalah bahwa novel memikat dan orang mau cepat–cepat
membacanya.
2.2 Unsur-Unsur
Novel
Novel
mempunyai unsur-unsur yang terkandung di dalam unsur-unsur tersebut adalah :
1.
Unsur Intrinsik
Unsur Intrinsik ini terdiri dari :
a. Tema
Tema merupakan ide pokok atau
permasalahan utama yang mendasari jalan cerita novel (Drs. Rustamaji, M.Pd,
Agus priantoro, S.Pd)
b. Setting
Setting merupakan latar belakang
yang membantu kejelasan jalan cerita, setting ini meliputi waktu, tempat,
social budaya (Drs, Rustamaji, M.Pd, Agus Priantoro, S.Pd)
c. Sudut
Pandang
Sudut pandang dijelaskan perry
Lubback dalam bukunya The Craft Of Fiction (Lubbock, 1968).
Menurut
Harry Show (1972 : 293) sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Pengarang
menggunakan sudut pandang took dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa
yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan
kata-katanya sendiri.
2. Pengarang
mengunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar
daripada terlihat di dalam cerita pengarang biasanya menggunakan kata ganti
orang ketiga.
3. Pengarang
menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, ia
serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran
tokoh dan mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.
d. Alur / Plot
Alur / plot merupakan rangkaian
peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif)
yaitu apabila peristwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis
menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi
ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung (Paulus Tukan, S.Pd)
e. Penokohan
Penokohan menggambarkan karakter
untuk pelaku. Pelaku bisa diketahu karakternya dari cara bertindak, ciri fisik,
lingkungan tempat tinggal. (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd)
f. Gaya Bahasa
Merupakan gaya yang dominant dalam
sebuah novel (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd)
2.
Unsur Ekstinsik
Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang,
dan lain – lain, di luar unsur intrinsic. Unsur – unsur yang ada di luar tubuh
karya sastra. Perhatian terhadap unsur – unsur ini akan membantu keakuratan
penafsiran isi suatu karya sastra (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd).
2.3 Unsur –
Unsur Novel Sastra
Novel sastra serius dan novel sastra
hiburan mempunyai beberapa unsur yang membedakan keduanya. Unsur – unsur novel
sastra serius adalah sebagai berikut :
-
Dalam teman : Karya sastra tidak
hanya berputar – putra dalam masalah cinta asmara muda – mudi belaka, ia
membuka diri terhadap semua masalah yang penting untuk menyempurnakan hidup
manusia. Masalah cinta dalam sastra kadangan hanya penting untuk sekedar
menyusun plot cerita belaka, sedang masalah yang sebenarnya berkembang diluar
itu.
-
Karya sastra : Tidak berhenti pada
gejala permukaan saja, tetapi selalu mencoba memahami secara mendalam dan
mendasar suatu masalah, hal ini dengan sendirinya berhubungan dengan kematangan
pribadi si sastrawan sebagai seorang intelektual.
-
Kejadian atau pengalaman yang diceritakan
dalam karya sastra bisa dialami atau sudah dialami oleh manusia mana saja dan
kapan saja karya sastra membicarakan hal – hal yang universal dan nyata. Tidak
membicarakan kejadian yang artificial (yang dibikin – bikin) dan bersifat
kebetulan.
-
Sastra selalu bergerak, selalu segar
dan baru. Ia tidak mau berhenti pada konvensialisme. Penuh inovasi.
-
Bahasa yang dipakai adalah bahasa
standard an bukan silang atau mode sesaat.
Sedangkan
novel sastra hiburan juga mempunya unsur – unsur sebagai berikut :
-
Tema yang selalu hanya menceritakan
kisah asmara belaka, hanya itu tanpa masalah lain yang lebih serius.
-
Novel terlalu menekankan pada plot
cerita, dengan mengabaikan karakterisasi, problem kehidupan dan unsur-unsur
novel lain.
-
Biasanya cerita disampaikan dengan
gaya emosional cerita disusun dengan tujuan meruntuhkan air mata pembaca,
akibatnya novel demikian hanya mengungkapkan permukaan kehidupan, dangkal,
tanpa pendalaman.
-
Masalah yang dibahas kadang-kadang
juga artificial, tidak hanya dalam kehidupan ini. Isi cerita hanya mungkin
terjadi dalam cerita itu sendiri, tidak dalam kehidupan nyata.
-
Karena cerita ditulis untuk konsumsi
massa, maka pengarang rata-ratatunduk pada hokum cerita konvensional, jarang
kita jumpai usaha pembaharuan dalam jenis bacaan ini, sebab demikian itu akan
meninggalkan masa pembacanya.
-
Bahasa yang dipakai adalah bahasa
yang actual, yang hidup dikalangan pergaulan muda-mudi kontenpores di Indonesia
pengaruh gaya berbicara serta bahasa sehari-hariamat berpengaruh dalam novel
jenis ini.
2.4 Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Novel Sastra.
1) Nilai Sosial
Nilai sosial ini akan membuat orang
lebih tahu dan memahami kehidupan manusia lain.
2) Nilai Ethik
Novel yang baik dibaca untuk
penyempurnaan diri yaitu novel yang isinya dapat memausiakan para pembacanya,
Novel-novel demikian yang dicari dan dihargai oleh para pembaca yang selalu
ingin belajar sesuatu dari seorang pengarang untuk menyempurnakan dirinya
sebagai manusia.
3) Nilai
Hedorik
Nilai hedonik ini yang bisa
memberikan kesenangan kepada pembacanya sehingga pembaca ikut terbawa ke dalam
cerita novel yang diberikan
4) Nilai
Koleksi
Novel yang bisa dibaca berkali-kali
yang berakibat bahwa orang harus membelinya sendiri, menyimpan dan diabadikan.
5) Nilai
Kultural
Novel juga memberikan dan
melestarikan budaya dan peradaban masyarakat, sehingga pembaca dapat mengetahui
kebudayaan masyarakat lain daerah.
6) Nilai Spirit
7) Nialai
sastra yang mempunyai nilai spirit isinya dapat menantang sikap hidup dan
kepercayaan pembacanya. Sehingga pembaca mendapatkan kepribadian yang tangguh
percaya akan dirinya sendiri.
2.5 Jenis
Novel Hiburan
Jenis dari
novel hiburan bermacam-macam menurut upaya, seperti :
a. Novel
detektif
b. Novel roman
c. Novel
mistery
d. Novel Gothis
e. Novel
criminal
f. Novel
science fiction(sf)
Novel
hiburan ini merupakan bacaan ringan yang menghibur dan novel hiburan ini jauh
lebih banyak ditulis dan diterbitkan serta lebih banyak dibaca orang sebagai
pembaca untuk jenis novel hiburan ini jumlahnya amat banyak karena sifatnya
yang personal dan isinya hanya kenyataan semua dan gambaran fantasi pengarang
saja.
Novel
hiburan juga menceritakan hal-hal yang indah seperti cerita percintaan yang
sentimentil, sehingga pembaca sangat menyukainya. Novel hiburan ini juga
diperhatikan oleh para kritisi yang menyangkut masalah komersialnya, Novel ini
gemari oleh semua golongan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa,
baik laki-laki maupun dewasa.
2.6 Novel –
Novel Pertama
Jepang
adalah tempat lahirnya novel yang pertama. Novel itu berjudul Hikayat Genji,
yang ditulis pada abad ke-11 oleh Murasaki Shikibu. Ceritanya berfokus pada
tokoh khayalan Pangeran Genji, hubungan asmaranya, dan keturunan-keturunannya. Hikayat
Genji melukiskan kehidupan istana Jepang pada periode Heian dan memberikan
penggambaran memikat tentang wanita Jepang pada masa itu.
Namun, novel
berkembang dalam bentuk modern di Eropa selama masa Renaisans. Isi novel-novel
awal ini mencerminkan perhatian masyarakat pada umumnya saat itu, termasuk
munculnya kelas menengah sebagai kelompok sosial, gugatan terhadap agama dan
nilai-nilai moral tradisional, minat terhadap sains dan filsafat, serta hasrat
akan penjelajahan dan penemuan.
Novel-novel
Eropa yang paling awal, disebut novel-novel picaresque, adalah
kisah-kisah petualangan yang menampilkan tokoh-tokoh utama yang cerdik, atau
picaros, yang mengandalkan kecerdikan mereka untuk bertahan. Bertolak-belakang
dengan roman-roman kesatriaan yang puitis, yang mengisahkan perjuangan mencapai
cita-cita spiritual tinggi, novel-novel picaresque merayakan petualangan
sebagai hiburan belaka.
Novel picaresque
yang paling terkenal adalah Lazarillo de Tormes (1554), ditulis oleh
pengarang Spanyol yang anonim. Novel ini bercerita tentang seorang anak lelaki
yang mencoba bertahan di dunia yang penuh dengan para petani yang kejam,
pendeta yang jahat, bangsawan yang berkomplot, dan sederetan tokoh-tokoh yang
kasar.
Karya yang
lebih serius adalah Don Quixote (1605, 1615), tulisan pengarang Spanyol
Miguel de Cervantes. Kisah ini menggambarkan seorang bangsawan Spanyol idealis
yang membayangkan dirinya sebagai seorang pahlawan, tetapi sesungguhnya adalah
seorang pria paruh baya biasa yang membaca banyak roman kesatriaan sehingga dia
tidak menyentuh realitas.
Semenjak
itu, novel telah berkembang meliputi banyak genre. Umumnya, kini novel
dibedakan atas genre novel sosial, novel psikologi, novel pendidikan, novel
filsafat, novel populer, dan novel eksperimen. Novel populer sendiri terdiri
atas novel detektif, novel spionase, novel fiksi ilmiah, novel sejarah, novel
fantasi, novel horor, novel percintaan, dan novel Western.
Novel
detektif pertama adalah The Moonstone (1868), karangan penulis Inggris
Wilkie Collins. Novel ini tidak hanya berisi teka-teki rumit siapa yang mencuri
permata langka bernama Moonstone, tetapi juga memperkenalkan jagoan detektif
modern yang pertama, Sersan Coff, diciptakan berdasarkan penyelidik kriminal
sungguhan yang menyukai mawar.
Novel
spionase pertama adalah The Riddle of the Sands (1903) karangan Erskine
Childers. Novel ini mencangkok aspek-aspek cerita misteri dan kriminal pada
plot yang melibatkan intrik internasional. The Riddle of the Sands
adalah cerita khayalan tentang persiapan Jerman menyerang Inggris melalui laut.
Childers menggunakan pengalamannya sebagai seorang nakhoda kapal untuk
menggambarkan detail cerita itu.
Sebetulnya,
sudah ada unsur-unsur fiksi ilmiah di dalam tulisan-tulisan lama, tetapi novel
fiksi ilmiah sejati yang pertama adalah Journey to the Center of the Earth
(1864) karya Jules Verne. Novel ini memasukkan geologi dan penelitian tentang
gua-gua ke dalam cerita khayalan tentang perjalanan menuju perut bumi. Verne
adalah pengarang pertama yang mengkhususkan diri dalam fiksi ilmiah. Novel-novelnya
banyak yang mendahului zaman, antara lain From the Earth to the Moon
(1865) dan 20,000 Leagues Under the Sea (1870).
Novel
sejarah pertama adalah Waverley (1814), karangan novelis Skotlandia Sir
Walter Scott. Novel ini dan banyak sekuelnya berkisah seputar kejadian-kejadian
bersejarah di Skotlandia, Inggris, dan daerah-daerah lainnya di dunia.
Novel
fantasi pertama adalah Alice's Adventures in Wonderland (1865) dan Through
the Looking-Glass and What Alice Found There (1871) karya pengarang Inggris
Lewis Carroll. Kedua buku ini bercerita tentang seorang anak perempuan yang
masuk ke dalam sebuah dunia yang aneh, bertemu dengan kelinci yang bisa
berbicara, dan mengalami kejadian-kejadian yang seperti mimpi.
Agak sulit
menentukan novel horor yang pertama. Ada yang menyebutkan Frankenstein
(1818) karya Mary Wollstonecraft Shelley, sebuah novel Gotik tentang penciptaan
monster. Tetapi, ada pula yang menyebutkan buku Dracula (1897) karya
Bram Stoker sebagai novel horor sejati yang pertama. Novel ini memadukan cerita
rakyat yang mengerikan yang usianya sudah berabad-abad dengan kisah psikopat
sungguhan Count Vlad Dracul dari Rumania.
Novel
percintaan pertama adalah Jane Eyre (1847) karya novelis Inggris
Charlotte Bronte. Novel ini bercerita tentang seorang gadis muda yatim piatu
yang mendapatkan pekerjaan sebagai seorang guru privat dan kemudian jatuh cinta
pada majikannya.
Adapun novel
Western pertama adalah The Virginian (1902), karangan Owen Wister. Para
penulis cerita picisan telah menghasilkan banyak cerita tentang para penjahat
selama tahun 1880-an dan 1890-an, tetapi Wister adalah pengarang pertama yang
mengangkat koboi sebagai jagoan literer. Sang tokoh menjalani hidup yang keras,
kehilangan kekasihnya, dan menghadapi duel senjata. Novel ini menjadi best-seller
dan kemudian dibuatkan drama, film, dan serial televisi.
2.7 Tips
Menulis Novel
1. Menulislah untuk orang yang
kalian sayang, misalkan orang tua atau pacar atau sahabat kalian. Seperti yang
saya bilang tadi jangan menulis untuk penerbit karena karya yang hebat itu
terlahir dari sebuah niat tulus dari pembuatnya, contohnya Laskar pelangi yang
awal niatnya hanya untuk hadiah gurunya, malah menjadi buming seperti sekarang.
Sebenarnya intinya bukan itu sih, ketika kita membuat karya untuk orang yang
kita sayangi maka kita akan memiliki sebuah power tambahan untuk bisa
menyelesaikan karya novel kita, karena membuat novel itu butuh kesabaran,
komitmen menyelesaikan dan terus berpikir kreatif untuk menemukan ide-ide baru
sehingga novel yang kita buat nantinya bisa baik.
2. Tulislah apa yang ada
dipikiran kalian, jangan memikirkan apakah ide yang muncul di kepala itu bagus
atau tidak. Kalau ada ide langsung tulis, baru kalau sudah selesai cerita yang
kita buat, kita lakukan revisi dan pengeditan.
3. Tetap komitmen untuk
menyelesaikan novel kita. Jujur pengalaman saya membuat novel pendek sepanjang
130 halaman butuh waktu empat bulan dan pada bulan pertama novel yang saya buat
terhapus dari laptop dan parahnya lagi data filenya tidak bisa direcovery
akhirnya buat lagi dari awal. Karena saat itu saya membuat novel itu untuk
hadiah cewek yang saya suka jadi mau gak mau harus diselesaikan. Singkat cerita
novel itu jadi.
2.8 Hasil
v Novel
merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini
paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat.
Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya
serius dan karya hiburan. Pendapat demikian memang benar tapi juga ada
kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang mampu memberikan hiburan bisa
disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut
agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan dengan demikian juga
memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel
adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti menarik, menghibur dan
mendatangkan rasa puas setelah orang habis membacanya.
v Novel yang
baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik adalah novel yang isinya
dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca untuk
kepentingan santai belaka. Yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya
untuk menyelesaikannya. Tradisi novel hiburan terikat dengan pola – pola.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi social, sedang
novel hiburan Cuma berfungsi personal. Novel berfungsi social lantaran novel
yang baik ikut membina orang tua masyarakat menjadi manusia. Sedang novel
hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak membina
manusia atau tidak, yang penting adalah bahwa novel memikat dan orang mau
cepat–cepat membacanya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai
unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan
lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran
realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut.
Unsur – Unsur Puisi:
1)
Unsur Intrinsik
a. Tema
b. Setting
c. Sudut
Pandang
d. Alur / Plot
e. Penokohan
f. Gaya Bahasa
2)
Unsur Ekstinsik
Nilai-nilai yang terkandung dalam
novel sastra.
·
Nilai Sosial
·
Nilai Ethik
·
Nilai Hedorik
·
Nilai Spirit
·
Nilai Koleksi
·
Nilai Kultural
Jepang adalah tempat lahirnya novel
yang pertama. Novel itu berjudul Hikayat Genji, yang ditulis pada abad
ke-11 oleh Murasaki Shikibu.
3.2 Saran
Sebagai
seseorang yang bergelar sarjana sastra, hendak nya dapat menciptakan banyak
karya sastra, terutama novel. Dimulai dengan sering nya berlatih menulis serta
membaca berbagai buku bacaan yang bermanfaat.
DAFTAR
PUSTAKA
Sinaga,Mangatur.2009.Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia
SMA .Pekanbaru:Yudistira






0 comments:
Post a Comment