KUNCI
JAWABAN SOAL NAHASA INDONESIA PAKET III
|
NO.
|
KUNCI
|
PEMBAHASAN
|
|
1
|
C
|
Untuk memaknai sebuah kata dalam teks, kita harus
perhatikan konteksnya
dengan memperhatikan makna kalimat secara utuh.
|
|
2
|
D
|
Jawaban
diambil dari kalimat
“Rokok mengandung 4.000
zat kimia yang
berbahaya.”
|
|
3
|
D
|
Paragraf tersebut menjelaskan rokok mengandung zat
kimia berbahaya yang
menyebabkan kematian sehingga menjadi masalah
kesehatan dunia.
|
|
4
|
B
|
Gagasan utama adalah ide yang mendasari sebuah
paragraf/inti pembahasan
sebuah paragraf.
Gagasan utama terdapat pada kalimat utama.
|
|
5
|
A
|
Pernyataan pilihan A sesuai dengan isi paragraf
kedua.
|
|
6
|
C
|
Pendapat pro adalah pendapat yang
merespon baik atau mendukung terhadap
hal atau masalah. Masalah teks tersebut
tentang tayangan televisi sekarang ini banyak
yang tidak mendidik dan
akan merusak mental anak-anak
sehingga butuh peran orangtua untuk mengelola televisi dalam keluarga.
|
|
7
|
B
|
Ringkasan
adalah penyajian karangan
atau peristiwa yang
panjang dalam
bentuk yang singkat dan efektif.
|
|
8
|
B
|
Penggunaan bahasa tiap jenis teks mempunyai ciri
tersendiri. Hal ini dapat
dilihat dari penggunaan kata ganti, kata hubung,
rujukan kata, waktu, aktivitas, tempat, kata kerja, jenis kalimat
(tunggal/majemuk).
|
|
9
|
B
|
Keunggulan karya
sastra adalah kebaikan
atau keadaan yang
lebih unggul
sebuah karya sastra dibanding yang lain.
Salah satu keunggulan teks tersebut karena pendeskripsian tokoh dan
peristiwanya terasa hidup sehingga menarik untuk dibaca.
|
|
10
|
D
|
Untuk memaknai sebuah kata dalam teks, kita harus
perhatikan konteksnya
dengan memperhatikan makna teks secara keseluruhan.
|
|
11
|
C
|
Jawaban
diambil dari ”Tapi
bagaimana nanti kalau
ketahuan?” Ia berpikir
kembali.
|
|
12
|
B
|
Pola
pengembangan
masing-masing teks berbeda.
Cerpen mempunyai
struktur:
Abstrak:
ringkasan atau inti
cerita yang akan
dikembangkan menjadi
rangkaian peristiwa. Abstrak
bersifat opsional (boleh
tidak memakai abstrak).
Orientasi: pengenalan latar cerita yang
berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan cerpen.
Komplikasi: urutan kejadian yang dihubungkan
secara sebab akibat. Pada bagian ini, karakter atau watak pelaku cerita akan
diketahui karena beberapa kerumitan mulai bermunculan.
Evaluasi:
konflik yang mengarah
pada klimaks dan
mulai mendapatkan
pemecahannya/penyelesainya.
Resolusi: pengarang mengungkapkan solusi
yang dialami tokoh.
Koda: nilai-nilai atau pelajaran yang dapat
dipetik dari cerita.
|
|
13
|
D
|
Tempat kereta dibuktikan oleh kalimat: Gerbong yang
kami tumpangi adalah
gerbong terakhir. Waktu siang hari dibuktikan oleh
kalimat: Melihat kedatangan sekawanan anak sekolah itu
|
|
14
|
A
|
Untuk memaknai simbol pada teks, kita harus
perhatikan konteksnya dengan
memperhatikan makna teks secara utuh.
|
|
15
|
C
|
Isi kutipan cerpen tersebut adalah nasihat orang tua
kepada anak wanita yang
mau menikah.
|
|
16
|
C
|
Penyebab konflik pada cerpen tersebut adalah Ibu
Wawuk ingin mendatangi
pesta pernikahan putra Pak Gie.
|
|
17
|
C
|
Akibat konflik adalah akibat yang ditimbulkan
konflik. Akibat konflik dalam
teks tersebut Wawuk tidak bisa melarang ibunya
datang dan menyadari akan kebanggan ibunya jika datang ke pesta keluarga Gi.
|
|
18
|
A
|
Pola pengembangan masing-masing teks berbeda. Fabel
dikembangkan dengan
struktur:
Orientasi: bagian awal cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar
tempat dan waktu, serta awalan masuk ke tahap berikutnya.
Komplikasi: terjadinya konflik/permasalahan antara
tokoh utama dengan tokoh lain.
Resolusi: berisi pemecahan masalah.
Koda: bagian
terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran
yang dapat dipetik dari cerita.
|
|
19
|
A
|
Fabel mempunyai ciri yang khusus, yaitu penggunaan
kata sandang (si atau
sang).
|
|
20
|
D
|
Mengomentari isi cerpen berarti menilai isi cerpen
disertai alasan yang tepat.
Isi
cerpen tersebut bagus
berdasarkan pesan moral
yang terkandung di dalamnya.
|
|
21
|
B
|
Pola pengembangan cerpen tersebut berdasarkan urutan
peristiwa.
|
|
22
|
D
|
Mengomentari
penggunaan bahasa dapat
didasarkan pada kekomunikatifan
bahasa yang digunakan di samping unsur bahasa,
seperti kata ganti, konjungsi, rujukan, dsb.
|
|
23
|
B
|
Untuk melengkapi kalimat dengan kata dilakukan
dengan cara mencermati kata
sebelum dan sesudah kata yang dirumpangkan.
|
|
24
|
B
|
Melengkapi teks
dengan kalimat dapat
dilakukan dengan cara
mencermati
kalimat sebelum dan sesudah kalimat yang
dirumpangkan. Cermati pula konjungsi antarkalimat yang digunakan, sesuai atau
tidak dengan kalimat sebelumnya.
|
|
25
|
C
|
Menyusun kalimat-kalimat prosedur harus
memperhatikan keruntutan langkah-
langkah yang harus dilakukan, yang dapat dilihat dari keterkaitan
antarkalimat yang ditandai antara lain dengan konjungsi, pengulangan, dan
kata ganti.
|
|
26
|
B
|
Untuk melengkapi teks dengan kata dilakukan dengan
cara mencermati kata
sebelum dan sesudah kata yang dirumpangkan pada
kalimat. Kata yang akan
digunakan harus berkaitan dengan kata sebelum dan
sesudah dirumpangkan
sehingga kalimat mempunyai makna yang utuh.
|
|
27
|
A
|
Melengkapi paragraf dengan kalimat dapat
dilakukan dengan cara mencermati
kalimat sebelum dan sesudah kalimat yang
dirumpangkan. Kalimat yang akan digunakan harus berkaitan dengan kalimat
sebelum dan sesudah dirumpangkan sehingga paragraf mempunyai keutuhan ide.
|
|
28
|
D
|
Melengkapi teks
dengan paragraf dapat
dilakukan dengan cara
mencermati
paragraf sebelum dan sesudah paragraf
yang dirumpangkan. Paragraf yang akan digunakan harus berkaitan dengan paragraf
sebelum dan sesudah dirumpangkan sehingga teks mempunyai keutuhan tema.
|
|
29
|
A
|
Yang harus diperhatikan dalam mengubah sebuah teks
menjadi teks lain adalah
inti informasi (inti cerita) teks hasil ubahan tidak
berbeda dengan inti informasi teks yang diubah.
|
|
30
|
C
|
Menyusun kalimat-kalimat laporan harus
memperhatikan keruntutan berpikir
yang dapat dilihat dari keterkaitan
antarkalimat yang ditandai antara lain dengan konjungsi, pengulangan, dan
kata ganti. Menulis teks berdasarkan fakta berarti semua fakta yang ada harus
bisa kita uraikan dalam bentuk kalimat-kalimat di teks yang
kita buat. Untuk
menjadi sebuah teks
yang padu, diperlukan konjungsi yang dapat
menghubungkan antarkalimat secara logis.
|
|
31
|
C
|
Untuk mengetahui sebuah kata tidak tepat digunakan
dalam sebuah kalimat,
harus
diperhatikan arti atau
maksud kalimat secara
utuh. Jika kata
tidak mendukung makna atau maksud kalimat berarti kata tersebut tidak
tepat.
|
|
32
|
B
|
Kalimat efektif adalah kalimat yang menggunakan
kata-kata yang tepat tanpa
ada kata tambahan yang bersifat mubazir (berlebihan)
dan ambigu (bermakna ganda).
|
|
33
|
D
|
Paragraf padu adalah paragraf yang
kalimat-kalimatnya tersusun dengan logis
dan
serasi. Antarkalimat dalam
paragraf padu saling
berkaitan sehingga membentuk
keutuhan ide. Jika masih terdapat
kalimat yang tidak berkaitan dengan kalimat lain dalam sebuah paragraf
berarti paragraf tersebut tidak padu. Penggunaan kata kepada,semua, para dan diharapkan pada kalimat kedua yang tidak tepat.
|
|
34
|
B
|
Menggunakan
istilah dalam kalimat
secara tepat harus
mencermati bagian
sebelum dan sesudah bagian yang dirumpangkan.
Cermati apakah istilah yang akan digunakan mendukung maksud atau makna
kalimat secara utuh.
|
|
35
|
D
|
Menggunakan kata berimbuhan secara tepat
dalam kalimat harus mencermati
bagian
sebelum dan sesudah
bagian yang dirumpangkan. Di
samping itu, cermati pula
kaidah penulisaan kata berimbuhan tersebut dan maknanya setelah menjadi kata
bentukan.
|
|
36
|
C
|
Menggunakan kata kata ulang secara tepat
dalam kalimat harus mencermati
bagian
sebelum dan sesudah
bagian yang dirumpangkan. Di
samping itu, cermati pula
kaidah penulisaan kata ulang tersebut dan maknanya setelah menjadi kata
bentukan.
|
|
37
|
D
|
Pelaporan Kartika Cup berjalan sukses. Semua itu dikarenakan dukungan dana
dari berbagai pihak.
Kata pelaporan
tidak sesuai dengan maksud kalimat. Kata dikarenakan tidak sesuai dengan maksud kalimat,
|
|
38
|
D
|
Kata banyak
anak-anak cukup memilih salah satu, yaitu banyak anak atau anak-
anak.
Kata yang
mengalami keterlantaran dan penelantaran bermakna rancu, cukup ditulis yang terlantar.
Kata
ekonomi keluarga mereka
bermakna ambigu dan
rancu, cukup ditulis
ekonomi.
|
|
39
|
B
|
Paragraf padu adalah paragraf yang
kalimat-kalimatnya tersusun dengan logis
dan
serasi. Antarkalimat dalam
paragraf padu saling
berkaitan sehingga membentuk
keutuhan ide.
|
|
40
|
A
|
Alasan
adalah dasar bukti
(keterangan) yang dipakai
untuk menguatkan
pendapat. Untuk mengetahui sebuah kata tidak tepat
digunakan dalam sebuah kalimat harus diperhatikan arti atau maksud kalimat
secara utuh.
|
|
41
|
A
|
Pada
kalimat tersebut, kata
adalah dan
merupakan digunakan serangkai,
padahal
kata adalah atau merupakan dapat
dipilih salah satu.
lagi dapat dihilangkan tanpa mengubah
maksud/makna kalimat.
|
|
42
|
B
|
Paragraf padu adalah paragraf yang
kalimat-kalimatnya tersusun dengan logis
dan serasi. Antarkalimat dalam paragraf
padu saling berkaitan sehingga membentuk keutuhan ide.
Kalimat ke-2 pada paragraf tersebut tidak
padu karena terdapat kunjungsi sehingga yang tidak tepat. Konjungsi sehingga
adalah konjungsi dalam kalimat bukan antarkalimat.
|
|
43
|
D
|
Kata mayor
jenderal seharusnya tidak ditulis menggunakan huruf capital karena
tidak diikuti nama diri.
|
|
44
|
C
|
Tanda titik dua tidak digunakan sesudah kata adalah yang tidak berupa rincian.
|
|
45
|
C
|
Seperti seharusnya seperti karena salah satu fungsi huruf
kapital adalah dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat, sedangkan kata
seperti tidak
berada di awal kalimat.
Kata
jumat seharusnya ditulis
menggunakan huruf kapital
dan tidakmenggunakan tanda apostrof di antarasuku kata jum dan at.
|
|
46
|
B
|
Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang
berasal dari pembicaraan (kalimat langsung).
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dalam kalimat.
|
|
47
|
D
|
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama
unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Huruf kapital tidak digunakan untuk jenis
binatang.
|
|
48
|
B
|
Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang
berasal dari pembicaraan (kalimat langsung).
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dalam kalimat.
|
|
49
|
D
|
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa. Misalnya: Bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris.
Huruf kapital dipakai untuk judul buku
kecuali kata tugas.
Penggunaan huruf capital pada kata depan
ke tidak tepat.
|
|
50
|
C
|
Tanda
hubung tidak digunakan
untuk menulis kata
bilangan yang ditulis
menggunakan huruf.
|






0 comments:
Post a Comment