KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada Allah STW, yang karena bimbingannyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah berjudul “Lembaga Sosial”
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
Kadungora, Nopember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Peranan dan Fungsi Lembaga Sosial ............................................... 2
B. Dinamika Lembaga Sosial ............................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 7
B. Saran ................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Terbentuknya lembaga sosial bermula dari kebutuhan masyarakat
akan keteraturan kehidupan bersama.
Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto
lembaga sosial tumbuh karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.
Untuk mendapatkan keteraturan
hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai paduan bertingkah laku.
Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak
disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat secara sadar. Contoh:
Dahulu di dalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan. Akan tetapi, lama-kelamaan terjadi kebiasaan bahwa perantara tersebut harus mendapat bagiannya, di mana sekaligus ditetapkan siapa yang menanggung itu, yaitu pembeli ataukah penjual.
Dahulu di dalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan. Akan tetapi, lama-kelamaan terjadi kebiasaan bahwa perantara tersebut harus mendapat bagiannya, di mana sekaligus ditetapkan siapa yang menanggung itu, yaitu pembeli ataukah penjual.
Sejumlah norma-norma ini kemudian disebut sebagai lembaga
sosial. Namun, tidak semua norma-norma yang ada
dalam masyarakat merupakan lembaga sosial karena untuk menjadi sebuah lembaga
sosial sekumpulan norma mengalami proses yang panjang.
B.
Rumusan Masalah
-
Apakah tujuan dari lembaga
sosial
-
Apa fungsi dari lembaga
sosial
C.
Tujuan
-
Dengan makalah ini diharpkan
penulis dapat mengetahui tentang lembaga sosial.
-
Untuk menyelesaikan tugas
dari guru bidang study
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Dan
Fungsi Lembaga Sosial
a. Tujuan
Lembaga Sosial
Lembaga sosial dibentuk
dengan tujuan tidak berbeda dari norma sosial karena di dalam lembaga terdapat
norma-norma dan kaidah-kaidah yang tersusun secara sistematis dan telah
dilembagakan karena dianggap esensial dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Dari kasus-kasus yang terjadi di
masyarakat, Tujuan dari dibentuknya Lembaga Sosial adalah :
1.
Untuk mengatur kehidupan warga masyarakat
Bayangkan di jalan tidak ada
rambu-rambu lalu lintas, dan bayangkan juga jika pada lembaga keluarga tidak
ada aturan tertentu. Tentunya akan terjadi kekacauan, banyaknya kecelakaan,
banyaknya anak yang Broken Home, Child abuse, seks pranikah,
perselingkuhan dan kekejaman dalam rumah tangga dan Jika kasus-kasus seperti
ini terus terjadi, ketentraman dalam masyarakat tidak akan pernah terwujud.
Fungsikan lembaga politik untuk
mengatur sebuah lalu lintas dengan membuat aturan-aturan baku yang mampu
membuat masyarakat mentaatinya demi ketertiban, dan juga Fungsi-fungsi dalam
keluarga seperti fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi perlindungan, fungsi
pemeliharaan, fungsi afeksi, dan fungsi lainnya perlu ditingkatkan.
Bukan hanya lembaga politik dan
lembaga keluarga saja yang mempunyai tujuan untuk mengatur kehidupan sosial
agar berjalan dengan tertib dan lancar. Lembaga agama adalah lembaga universal
yang paling dipercaya mampu memberikan dukungan psikologi dalam menghadapi
kebingungan dan ketidakpastian individu ataupun masyarakat.
2.
Mengatur Kebutuhan Manusia
Persamaan
dari semua lembaga yang ada, adalah bahwa lembaga dibentuk dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan anggotanya. Sifat dasar dari manusia dan masyarakat, adalah
selalu berada dalam suatu ketidakpastian dan kebingungan.
Tanpa
aturan, tindakan yang dilakukan masyarakat mungkin malah akan membuat tujuan
yang diinginkan tidak tercapai. Adanya lembaga ekonomi berfungsi agar pemenuhan
kebutuhan masyarakat akan pemanfaatan barang-barang yang dimilikinya dan
kebutuhan masyarakat akan barang-barang yang tidak dimilikinya bisa terpenuhi.
Semakin
kompleks masyarakat, semakin banyak pula pilihan yang dihadapi oleh setiap
individu-individu di dalamnya. Kebingungan apa yang mungkin dihadapi masyarakat
? ya…. Contohnya Apakah pernikahan siri itu pernikahan yang syah? Apakah
memakan-makanan yang belum ada label halal dari MUI itu boleh di makan?
Lembaga
agama dan politiklah yang harus berperan dalam menjawab pertanyaan pertanyaan
tersebut.
b. Fungsi-fungsi
Lembaga Sosial
Dengan
melihat dua tujuan lembaga sosial, yaitu mengatur ketertiban dan pemenuhan
kebutuhan masyarakat maka untuk mewujudkan fungsi dari lembaga-lembaga sosial
harus dapat dilaksanakan. Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial memiliki fungsi-fugsi sebagai
berikut:
1.
Memberikan pedoman kepada
anggota masyarakat tentang bagaimana bertingkah laku atau bersikap dalam usaha
memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh:
a.
Lembaga ekonomi memberikan
aturan-aturan produksi, distribusi dan hubungan kerja.
b.
Lembaga agama memberikan
aturan tentang halal dan haram, baik dan buruk dan tata cara peribadatan yang
harus dilakukan oleh anggotanya.
c.
Lembaga pendidikan
memberikan akses bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan, sesuai dengan apa
yang menjadi tujuan mereka.
d.
Lembaga keluarga memberikan
pendidikan dasar tentang norma dan aturan dasar sosialisasi sehingga, individu
mempunyai pengetahuan dasar bagaimana hidup dalam kelompok yang lebih besar
sesuai dengan tujuan masing-masing.
2.
Menjaga keutuhan masyarakat
dari ancaman perpecahan atau disintegrasi masyarakat. Perpecahan atau
disintegrasi ini sangat mungkin terjadi di tengah masyarakat, mengingat sumber
pemenuhan kebutuhan hidup cenderung tida seimbang dengan perkembangan
masyarakat baik secara jumlah maupun kualitasnya.
3.
Berfungsi untuk memberikan
pegangan dalam mengadakan sistem pengendalian sosial. Contohnya : dengan diberlakukannya peraturan
sekaligus sanksi bagi pelanggar norma.
Jadi pada
intinya, lembaga sosial berfungsi untuk mengatur kehidupan anggota-anggotanya
agar mereka dapat hidup dengan tenang, damai, dan sejahtera dengan tercapainya
tujuan-tujuan mereka
Peran dan fungsi
lembaga sosial penting bagi kelangsungan hidup masyarakat yang bersangkutan.
Setiap lembaga atau pranata memberikan sumbangan agar
masyarakat berada dalam keadaan tertib. Fungsi-fungsi lembaga sosial dapat
digolongkan atas dua pertimbangan, yaitu disadari atau tidak, dan positif atau
negatif.
1.
Disadari atau tidaknya peran dan
fungsi suatu pranata atau lembaga oleh masyarakat.
Berdasarkan pertimbangan ini, peran dan fungsi
lembaga sosial dibedakan menjadi peran dan fungsi nyata (manifest function) dan
peran dan fungsi tersembunyi (latent function). Peran
dan fungsi nyata merupakan fungsi lembaga sosial yang disadari oleh masyarakat
secara keseluruhan, misalnya dalam pranata keluarga. Semua orang mengetahui
bahwa keluarga memiliki peran dan fungsi melanjutkan keturunan (reproduksi) dan
tempat mendidik anak (sosialisasi).
Adapun peran dan fungsi tersembunyi merupakan peran dan fungsi pranata sosial yang tidak disadari oleh masyarakat, tetapi pada kenyataannya memberikan sumbangan bagi bertahannya masyarakat. Misalnya, peran dan fungsi pengendalian social keluarga. Seorang anak diajarkan tentang bagaimana berperilaku di dalam masyarakat, dan jika anak melakukan penyimpangan, juga akan mendapat sanksi dari keluarga.
Adapun peran dan fungsi tersembunyi merupakan peran dan fungsi pranata sosial yang tidak disadari oleh masyarakat, tetapi pada kenyataannya memberikan sumbangan bagi bertahannya masyarakat. Misalnya, peran dan fungsi pengendalian social keluarga. Seorang anak diajarkan tentang bagaimana berperilaku di dalam masyarakat, dan jika anak melakukan penyimpangan, juga akan mendapat sanksi dari keluarga.
2.
Positif atau tidaknya sumbangan
lembaga sosial bagi kelangsungan hidup masyarakat. Berdasarkan
pertimbangan ini, lembaga sosial dibedakan menjadi lembaga sosial yang bersifat
fungsional (functional) dan lembaga sosial yang
bersifat disfungsional (disfunctional). Suatu lembaga social dikatakan
fungsional bagi kelangsungan hidup masyarakat bila lembaga yang bersangkutan
ikut mendukung kelangsungan hidup masyarakat.
Sementara itu lembaga sosial yang bersifat disfungsional adalah lembaga sosial yang merugikan kelangsungan hidup masyarakat. Berikut ini akan diuraikan contoh-contoh mengenai peran dan fungsi-fungsi beberapa lembaga sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu lembaga sosial yang bersifat disfungsional adalah lembaga sosial yang merugikan kelangsungan hidup masyarakat. Berikut ini akan diuraikan contoh-contoh mengenai peran dan fungsi-fungsi beberapa lembaga sosial dalam kehidupan sehari-hari.
B. Dinamika Lembaga Sosial
Dinamika social berarti bahwa manusia dan masyarakat
selalu berkembang serta mengalami perubahan, yang dalam prosesnya berlangsung
secara cepat maupun lambat
-
Sebab-sebab terjadinya dinamika social
a.
Berubahnya struktur kelompok social
b.
Pergantian anggota kelompok
c.
Perubahan situasi social dan ekonomi
-
Unsur yang berkembang dan berubah dalam dinamika
social
a.
Struktur social
Klasifikasi struktur social
Struktur kaku dan luwes
·
Struktur kaku, struktur yang tudak mungkin diubah atau
sangat sulit diubah
·
Struktur luwes, struktur yang pola susunannya
memungkinkan untuk diubah
Struktur
formal
·
Struktur formal, struktur yang diakui pihak berwenang
berdasarkan hukum yang berlaku
·
Struktur informal, struktur yang nyata atau
benar-benar ada tetapi tidak berketetapan hukum
Struktur
homogeny dan heterogen
·
Struktur homogeny, struktur social yang unsur-unsurnya
mempunyai pengaruh yang sama terhadap dunia luar
·
Struktur heterogen, struktur yang unsur-unsurnya
mempunyai kedudukan berbeda-beda dan kesempatan setiap unsurnya pun berbeda
Struktur
mekanis dan statistik
·
Struktur mekanis, struktur yang menuntut posisiyang
tetap sama dari anggota-anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik
·
Struktur statistik, struktur yang dapat berfungsi
dengan baik apabila persyaratan jumlah anggotanya terpenuhi
Struktur
atas dan bawah
·
Struktur atas atau suprastruktur, struktur yang
diduduki oleh segolongan orang yang memegang kekuasaan
·
Struktur bawah atau infrastruktur, struktur bagi
golongan kelas bawah yang mempunyai taraf kehidupan relative rendah
b. Nilai-nilai
social-budaya, yang terdiri dari ajaran agama, ideology dan kaidah-kaidah moral
serta peraturan sopan santun yang dimiliki suatu masyarakat, yang kesemuaannya
mendapatkan tempat tersendiri di masyarakat
c. Organ-organ
masyarakat, seluruh komponen masyarakat
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian istilah lembaga sosial
dalam bahasa Inggris
adalah social institution, namun social
institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial. Hal
ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat.
Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem tata
kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk
memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan
masyarakat. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan
norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan
khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Saran
Peranan
lembaga sosial untuk sekarang ini masih jauh dari apa yang diharapkan.
Untuk itu perlu sumber daya manusia yang
potesial untuk menjalankan lembaga sosial, serta perlu dukungan dari berbagai
pihak.
DAFTAR
PUSTAKA






0 comments:
Post a Comment