TAWADUK
Pengertian Tawaduk
Tawaduk secara bahasa artinya rendah hati. Secara istilah tawaduk adalah
sikap merendahkan hati, baik di hadapan Allah SWT maupun sesama manusia. Sikap
tawaduk merupakan bagian dari Akhlakul karimah sehingga sikap dan perilaku
manusia kan menjadi lebih baik. Manusia yang sadar akan hakikat kejadian
dirinya tidak akan pernah mempunyai alasan untuk merasa lebih baik antara yang
satu dan yang lainnya.
Firman Allah SWT dalam surah Al Furqan ayat 63.
وَعِبَادُ
الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ
الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلامًا (٦٣)
Artinya : “Dan
hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di
atas bumi dengan rendah hati dan apabila ada orang-orang jahil menyapa mereka,
mereka mengucapkan kata-kata yang baik”(QS.Al Furqan :63)
Berdasarkan ayat di atas, Allah Swt memerintahkan umat-Nya untuk
merendahkan hati terhadap sesama dengan cara mengucapkan kata-kata yang baik
dan lemah lembut.
Rasulullah saw dalam sebuah hadistnya juga menjelaskan bahwa orang-orang
yang tawaduk akan diangkat derajatnya oleh Allah Swt.
ان رسول الله
صلى الله عليه و سلم قال من تواضع لله درجة حتى يجعله في عليين ومن
تكبر عل الله درجة وضعه الله حتى يجعله فى اسفل سافلين
(رواه احمد(
Artinya : Sesungguhnya
Rosululloh SAW bersabda “Barang siapa yang merendahkan diri di hadapan Allah
SWT,maka Allah akan mengangkat derajatnya pada tempat yang tinggi. Dan barang
siapa yang takabur kepada Allah, maka Allah akan menghinakannya sampai ke
tempat yang serendah-rendahnya”.(HR Ahmad)
Sebagai pelajar muslim, setinggi apapun ilmu yang kita miliki, sepandai
apapun kita disekolah, secantik apapun paras kita, jika kita tidak menghiasai
nya dengan sikap tawaduk maka semua yang kita miliki akan sia-sia. Oleh karena
itu menurut pepatah “Ambilah pelajaran dari buah padi, semakin berisi semakin
merunduk. Semakin orang punya ilmu tinggi, semakin rendah hati”.
Contoh Perilaku Tawaduk
Contoh seseorang yang menampakkan sikap tawaduk, antara lain sebagai
berikut :
a.
Seseorang yang
mempersilakan duduk untuk orang alim terlebih dahulu.
b.
Seseorang ketika
bertemu dengan sesama muslim selalu menampakan wajah yang berseri-seri,
bertutur kata dengan lemah lembut, dan tidak menganggap dirinya lebih baik dari
orang lain.
c.
Seseorang yang
mempunyai kedudukan lebih tinggi, tetapi tidak segan untuk mengunjungi
orang-orang yang menjadi bawahannya.
d.
Seseorang yang mau
duduk, berdiskusi, dan berjalan bersama dengan orang-orang miskin atau
orang-orang cacat.
e.
Seseorang yang memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak sombong
Bersuci thaharah
Thaharah secara bahasa
berarti bersih dan membebaskan diri dari kotoran dan najis. Sedangkan
pengertian thaharah secara istilah (syara’) adalah
menghilangkan hukum hadats untuk menunaikan shalat atau (ibadah) yang selainnya
yang disyaratkan di dalamnya untuk bersuci dengan air atau pengganti air, yaitu
tayammum.
Jadi, pengertian thaharah
atau bersuci adalah mengangkat kotoran dan najis yang dapat mencegah sahnya
shalat, baik najis atau kotoran yang menempel di badan, maupun yang ada pada
pakaian, atau tempat ibadah seorang muslim.
الطهارة قسمان :
• الطهارة المعنوية : وهي الطهارة من الشرك والمعاصي ، وتكون بالتوحيد والاعمال الصالحة ، وهي أهم من طهارة البدن ، بل لا يمكن أن تقوم طهارة البدن مع وجود نجس الشرك. قال الله تعالى :{ إنا المشركون نجس } (التوبة :٢٨)، وقال تعالى: {أُوْلاَئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْي وَلَهُمْ فِي اْلأَخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمُ} (المائدة: ٤١). فيجب على كل مكلف أن يطهر قلبه من نجاسة الشرك والشك ، وذلك بالإخلاص والتوحيد واليقين . ويطهر نفسه وقلبه من أقذار المعاصي ، وآثار الحسد والحقد ، والغل والغش ، والكبر ، والعجب والرياء والسمعة . وذلك بالتوبة الصادقة من جميع الذنوب والمعاصي . وهذه الطهارة هي شطر الإيمان .
• الطهارة المعنوية : وهي الطهارة من الشرك والمعاصي ، وتكون بالتوحيد والاعمال الصالحة ، وهي أهم من طهارة البدن ، بل لا يمكن أن تقوم طهارة البدن مع وجود نجس الشرك. قال الله تعالى :{ إنا المشركون نجس } (التوبة :٢٨)، وقال تعالى: {أُوْلاَئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْي وَلَهُمْ فِي اْلأَخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمُ} (المائدة: ٤١). فيجب على كل مكلف أن يطهر قلبه من نجاسة الشرك والشك ، وذلك بالإخلاص والتوحيد واليقين . ويطهر نفسه وقلبه من أقذار المعاصي ، وآثار الحسد والحقد ، والغل والغش ، والكبر ، والعجب والرياء والسمعة . وذلك بالتوبة الصادقة من جميع الذنوب والمعاصي . وهذه الطهارة هي شطر الإيمان .
• الطهارة
الحسية
وهي الطهارة من الأحداث والنجاسات ، وهذا هو شطر الإيمان الثاني ، قال عليه السلام : ( الطهور شطر الإيمان ) ـ وتكون بما شرع الله من الوضوء ، والغسل ، أو التيمم عن فقدان الماء ، وزوال النجاسة أو إزالتها من اللباس ، والبدن ، ومكان الصلاة
وهي الطهارة من الأحداث والنجاسات ، وهذا هو شطر الإيمان الثاني ، قال عليه السلام : ( الطهور شطر الإيمان ) ـ وتكون بما شرع الله من الوضوء ، والغسل ، أو التيمم عن فقدان الماء ، وزوال النجاسة أو إزالتها من اللباس ، والبدن ، ومكان الصلاة
Pembagian thaharah
Thaharah itu terbagi menjadi dua
:
1. Thaharah ma’nawiyah
atau thaharah qalbu (hati), yaitu bersuci dari syirik dan maksiat dengan cara bertauhid dan beramal sholeh, dan thaharah ini lebih
penting dan lebih utama daripada thaharah badan. Karena thaharah badan
tidak mungkin akan terlaksana apabila terdapat syirik. Dalilnya adalah sebagai
berikut :
إِنَّمَا
الْمُشْرِكُونَ نَجَس
“Sesungguhnya orang-orang
musyrik itu najis” (QS. At-Taubah : 28)
أُوْلاَئِكَ
الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا
خِزْي وَلَهُمْ فِي اْلأَخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمُ
“Mereka itu adalah
orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh
kehinaan didunia dan diakhirat mereka beroleh siksaan yang besar.” (QS.
Al-Maaidah: 41)
Maka wajib bagi seorang muslim
yang berakal untuk mensucikan dirinya dari syirik dan keraguan dengan cara
ikhlas, bertauhid, dan yakin. Dan juga wajib atasnya untuk mensucikan diri dan
hatinya dari kotoran-kotoran maksiat, dengki, benci, dendam, penipuan,
kesombongan, ‘ujub, riya‘, dan sum’ah.
2. Thaharah hissiyah
atau thaharah badan, yaitu mensucikan diri dari hadats dan najis, dan ini
adalah bagian dari iman yang kedua. Allah mensyariatkan thaharah badan ini
dengan wudhu dan mandi, atau pengganti keduanya yaitu tayammum (bersuci dengan
debu). Penghilangan najis dan kotoran ini meliputi pembersihan pakaian, badan,
dan juga tempat shalat. Dalilnya adalah sebagai berikut :
الطهور
شطر الإيمان
“Sesungguhnya kebersihan itu
sebagian dari iman”
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاَةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ
وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ
إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِن كُنتُم مَّرْضَى
أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ الْغَآئِطِ أَوْ لاَمَسْتُمُ
النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَآءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا
بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ مَايُرِيدُ اللهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ
حَرَجٍ وَلَكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Hai orang-orang yang
beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai siku, dan sapulah (usaplah) kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit
atau dalam perjalanan atau salah seorang dari kamu kembali dari tempat buang
air (wc/kakus) atau menyentuh
perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang
baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmAt-Nya
bagimu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Maaidah: 6)
Sedangkan menurut Imam Ibnu
Rusyd, thaharah itu terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Thaharah
dari hadats, yaitu membersihkan diri dari hadats kecil (sesuatu yang
diminta -bersucinya dengan- wudhu) dan dari hadats besar (sesuatu yang diminta
-bersucinya dengan – mandi).
2. Thaharah
dari khubts atau najis, yaitu membersihkan diri, pakaian, dan tempat
ibadah dari sesuatu yang najis dengan air.






0 comments:
Post a Comment