UPAYA PENCEGAHAN
TERJADI KECELAKAAN PADA
ANAK
DI SEKOLAH / PAUD
Anak usia dini selalu aktif bereksplorasi dengan keingintahuan yang amat
tinggi.
Semua benda baru dan menarik akan diamati dan dipelajarinya.
Mereka belum mengetahui dan
menyadari jika ada hal yang membahayakan
dirinya.
Keinginantahuannya yang besar akan mendorong anak
untuk memanjat furniture,
memasuki lemari,
meraih apapun yang menarik, memasukan benda kedalam mulut dan hidungnya, menggoyang-goyang dan mendorong TV,
bahkan akan
memasukan tanggannya
ke colokan
listrik.
Ini adalah
perilaku
positif untuk mereka menjadi lebih cerdas dari waktu ke waktu.
Tugas pendidik
dan
pengelola adalah
memastikan semua yang berada di dekat anak aman dan edukatif.
Aturan umum untuk menciptakan lingkungan
aman
bagi anak usia dini
adalah semua area dan benda-benda yang berada dalam radius jangkauannya
harus aman menjadi pusat perhatian
dan bahan eksplorasi anak.
Keamanan area dan benda-benda
di lembaga PAUD akan mencegah terjadinya kecelakaan pada anak.
Namun kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan dengan selalu melakukan pengawasan penuh pada setiap anak
karena kecelakaan
juga
bisa ditimbulkan oleh hal lain seperti interaksi antar
anak
atau gerakan anak
yang melampaui batas dan berbagai
penyebab lainnya. Selain itu, anak perlu
pengenalan dan penjelasan setiap benda dan kejadian-kejadian
yang
berpeluang
dapat mencelakakan anak.
Anak perlu dididik untuk disiplin memenuhi aturan yang berlaku
dan
secara bertahap
anak ditumbuhkan
kesadarannya bahwa
disiplin
mematuhi aturan akan
menyelamatkan diri sendiri
dan juga mengamankan orang lain
Terdapat dua tindakan utama yang berkenaan dengan kecelakaan yang
terjadi di lembaga PAUD yaitu:
1. Tindakan
Preventif
melalui :
a. penyiapan lingkungan
yang
aman,
b. membuat aturan.
c. memberi penjelasan kepada anak tentang bahaya
disekitar anak
dan bagaimana mencegahnya
2. Tindakan
Penanganan Pertama Pada Kecelakaan
Kecelakaan
Paling
Umum menurut Tahap Perkembangan
Bayi yang baru lahir hingga berusia enam bulan (berguling dan menjangkau)
·
Kecelakaan di boks
·
Jatuh dari tempat mengganti pakaian atau dari kursi kayu
·
Luka bakar karena
tumpahan dari
secangkir
kopi,
the atau
air panas
·
Kecelakaan dikenderaan karena penggunaan kursi mobil untuk
bayi dengan tidak
semestinya ata tidak menggunakan sama sekali
Bayi yang
berusia
6-12 bulan (merangkak dan berjalan)
-
Kecelakaan akibat
mainan: tepi yang tajam, benda-benda kecil
yang bisa dimasukan ke mulut
-
Kecelakaan akibat dududk di kursi bayi yang tinggi
-
Jatuh dan menghantam sudut meja yang tajam, tepian tangga
-
Terbakar rokok
-
Kecelakaan karena memegang: memegang yang panas dan
tajam
-
Kecelakaan karena alat bantu berjalan dan kereta dorong
-
Kecelakaan di mobil
Anak yang berusia
1-2 tahun (berjalan dan menyelidik)
-
Kecelakaan karena memanjat
-
Menelan
racun
-
Kecelakaan karena menjelajah
-
Resiko
dari air yang tidak
dijaga: kolam
ikan,
kolam renang,
bathtub, kloset dan air mancur
-
Terpotong, tergores dan hal lain yang menyebabkan terluka.
Memilih Mainan yang
Aman bagi Anak Usia
Dini.
-
Mainan yang disediakan bagi anak sesuai dengan tahap perkembangan dan kebutuhan mainnya.
Bagi 0-2 tahun, sangat berbahaya jika meletakan
mainan berupa manik-manik kecil karena akan dimakan dan
dimasukan kehidung. Balok berbahan kayu juga
berbahaya
karena mainan tersebut akan dilempar .
-
Mainan dan wadah atau lemari tempat mainan tidak memiliki bagian tepi yang
tajam atau bagian
yang mudah masuk
ke
kulit
-
Hindari menyediakan mainan plastik yang mudah
patah lalu
patahan
tersebut berpotensi melukai anak. Ada baiknya ketika membeli mainan palstik, kita mecoba membengkokkannya untuk
melihat apakah mudah patah atau tidak
-
Mainan
sebaiknya tidak dibuat dan dicat dengan
bahan yang bersifat
toksik.
-
Alat bantu berjalan (baby walker) tidak
perlu digunakan karena tidak
aman bagi anak dan sebenarnya alat ini juga tidak dapat membantu anak bisacepat
berjalan
-
Penataan mainan di rak mainan harus mempertimbangkan apakah jika
diraih anak akan tumpah dan
dapat melukai anak
-
Rak mainan
selain tidak
berujung tajam
juga
tidak bersiat ringan dan mudah tumbang
-
Alat mainan luar upayakan dari bahan plastik bukan besi terutama untuk
bahan ayunan.
Sudah banyak kejadian dimana
ayunan
besi melukai anak
saat bermain.
-
Kursi anak sebaiknya yang berat sehingga tidak mudah terbalik kebelakang
saat diduduki anak.
Begitu juga meja, ujungnya diupayakan tidak runcing juga berat.
Kamar Mandi yang
Aman bagi Anak Usia
Dini
-
Bathtub lantai kamar mandi dan jalan menuju kamar mandi diberi alas antilicin
-
Kunci pintu bagian dalam tidak dalam jangkauan anak untuk menghindari
anak terkunci di dalam kamar mandi
-
Alat dan bahan-bahan pembersih yang tidak
aman harus jauh dari jangkauan
anak
-
Keran mandi panas harus
dilengkapi pengaman.
Halaman yang
Aman
-
Alat mainan luar upayakan dari bahan plastik bukan besi terutama untuk
bahan ayunan.
Sudah banyak kejadian dimana
ayunan
besi melukai anak
saat bermain.
-
Amat dianjurkan ayunan dengan duduk seperti pelana karena mencegah anak
terlempar juga membatasi anak untuk tidak
berdiri sambil berayun
-
Ayunan dipasang dengan ketinggian berbeda untuk kelompok umur anak yang
berbeda
-
Peralatan ayunan sebaiknya dipasang sedikitnya
dua meter dari
penghalang (pagar atau dinding) dan permukaan dibawah ayunan harus
rata
dan lembut untuk mengurangi resiko kecelakaan saat anak terjatuh
-
Simpanlah tangga sehabis
dipakai agar anak tidak menggunakannya
-
Jangan memotong rumput dengan
mesin
pemotong rumput
saat
anak
bermain di halaman
dan simpan segera mesin pemotong ketempat yang tidak bisa ditemukan anak.
-
Sudah beberapa kejadian di lembaga PAUD, anak tanpa diketahui guru
bermain sendiri
dikolam renang lalu mengalami kecelakaan. Bahkan pada
tahun 2010, pernah ditemukan anak yang sudah mengambang
di kolam renang sementara gurunya sedang
mengerjakan pekerjaan lain.
Pastikan kolam renang dirancang dengan tingkat keamanan dan pengawasan yang baik. Lembaga PAUD yang punya kolam harus ekstra hati-hati jika ada
anak didiknya
berumur
dibawah lima tahun.
Saat
ini ada alat
sensor gerakan yang dapat memberikan tanda jika anak terjatuh ke kolam.






0 comments:
Post a Comment